me.cloudconnect.id

← Back to Blog list

Kubernetes, solusi single of failure

July 22, 2023 • ☕️ 1 min read

Pernahkan anda membuka halaman website terasa lama bahkan tidak dapat diakses sama sekali? Dari seribu satu masalah internet, kebanyakan orang terbiasa berasumsi pada buruknya jaringan provider internet.

Bagaimana bila server website yang dituju sedang overload ?

Ternyata kemampuan server dikatakan telah melebihi batas. Lalu berdampak menurunnya kecepatan waktu akses yang dirasakan, bahkan lebih buruk lagi jika dibiarkan akan menyebabkan server down.

Secara tradisional, jika terjadi masalah pada server, cadangan fisik server dengan spesifikasi lebih tinggi harus disiapkan.

Tentu proses perpindahan ke server secara fisik akan memakan waktu dan mengganggu kenyamanan aktifitas pengguna yang sedang mengaksesnya.

Dalam perjalanannya, salah satu teknologi yang sedang trend saat ini adalah Docker Container sebagai representasi logis dari komputer dalam bentuk perangkat lunak.

Servernya sudah bentuk virtual layaknya fisik server yang bisa ditambahkan dan dikurangi dengan otomatis, semua dilakukan diatas perangkat lunak tanpa melibatkan perubahan fisik server lagi.

Mengapa disebut Container ? Container artinya ‘peti kemas’. Kita tahu fungsi peti kemas untuk mengemas atau mengepak barang agar memudahkan dalam perjalanan mengirim barang di laut lepas.

Rancangan virtualisasi berbasis container menjadi pilihan untuk menjalankan sistem terdistribusi, karena arsitekturnya ringan, kinerja yang cepat, dan efisiensi pada sumber daya perangkat keras.

Sistem terdistribusi yang dimaksud disebut Kubernetes, yang memungkinkan memanajemen deploy server atau pengembangan server untuk menyediakan sistem yang availability atau ketersediaan yang tinggi.

Baiklah, bagaimana dengan solusi masalah server yang sudah overload ? Dengan virtualisasi berbasis container, tentu tidak ada lagi yang namanya server tunggal yang menjadi penyebab single of failure. Tidak ada lagi kegagalan dalam merespon akses pengguna karena terlalu banyak menangani permintaan mengakses server.

Desain dimulai dari rancangan pengalamatan jaringan, dan kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak.

Sistem minimal terdapat 3 (tiga) node yaitu, master, worker 1 dan worker 2. Node master bertugas untuk mengatur status pengembangan atau deploy, membagikan tugas ke node worker, membuat replika proses, serta memperbaiki kesalahan pada node worker. (Bersambung)


Back to Blog listEdit on GitHubDiscuss on Twitter


me.cloudconnect.id

A Rahman

Personal blog by A Rahman.
Menulis untuk mengingatnya.